Anda mungkin sering mendengar, membaca atau mengucapkan kata-kata seperti “analisa” dan “diagnosa” kan?
Apakah kamu tahu bahwa jenis kata tersebut tidak baku dan salah secara tata bahasa? Kalau baru tahu, tidak masalah! Kami akan jelaskan sekarang! 👍😊
Menurut KBBI, kata-kata seperti “analisa” dan “diagnosa” termasuk kata-kata tidak baku dalam Bahasa Indonesia. Kata-kata tersebut masih sering dijumpai baik dalam karya ilmiah seperti jurnal maupun dalam percakapan sehari-hari. Umumnya, kata-kata seperti ini masih sering digunakan oleh kalangan “boomer” atau kalangan orang tua. Hal ini disebabkan oleh adanya normalisasi dan tradisi penggunaan jenis kata ini beberapa dekade lalu sehingga kalangan “boomer” sudah terbiasa menggunakan jenis kata ini sampai sekarang. 👤💬👤
Bagaimana solusinya? Apakah ada opsi atau bentuk kata baku yang dapat menggantikan kata “analisa” dan “diagnosa”? ❓
Tentu saja! 😀👌
Saat ingin menggunakan kata “analisa”, “diagnosa” atau sejenisnya, Linguosco menyarankan Anda untuk menggunakan kata-kata ini:
“analisis” dan “diagnosis”
“…sa” ➡ “…sis”
Kedua kata tersebut bersifat baku menurut KBBI. ✅
Selain itu, seperti halnya dalam bahasa Inggris, terdapat kata “analysis” dan “diagnosis” yang memiliki arti yang sama. 🇬🇧🇬🇧🇬🇧
Jadi, sudah jelas kan kalau kata-kata seperti “analisa” dan “diagnosa” bersifat tidak baku?
Sekian untuk Kosakata Kamis : Part 3! Semoga bermanfaat dan mampu membantu Anda dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar! Tetap semangat untuk belajar Bahasa Indonesia! 😊👍
Contact us now ☎📞📩:
Website: www.linguosco.com
E-mail: info@linguosco.com
WhatsApp: +62 851-5511-8770
Instagram: @linguosco
Twitter: @linguosco
Line: https://lin.ee/9EGO9me or @406mnlkn
Facebook: www.facebook.com/linguosco
LinkedIn: Linguosco
YouTube: Linguosco Consultancy